Gubenur dan Petani

Oleh: @jailaniansera pixaby/pexels Dalam sebuah perjalanan dinas, akupun tersesat. Tempat yang sangat asing sekali menurutku. Tepatnya pada sebuah lereng gunung hijau yang diselimuti kabut, seakan-akan menandakan bahwa di gunung itu terjadi hujan setiap hari. Ketika rintik-rintik mulai turun, aku melongok ke atas. Ah, benar saja, sekarang akan hujan sehingga ada baiknya aku berteduh. Tempat aku berteduh adalah satu-satunya gubuk yang dimiliki laki-laki tua di lereng gunung itu. “Boleh aku berteduh di sini?” tanyaku. “Oh, tentu saja.” Katanya ramah dan riang. Akan tetapi lelaki tua ini rupanya tidak tahu bahwa aku seorang gubenur sampai ia bertanya, “Siapakah tuan ini?” “Aku seorang gubenur.” Jawabku sambil tersenyum. Laki-laki tua itu terperanjat. Segera ia memberikan tikar paling bagus, minuman terbaik, dan pelayanan paling ramah yang ia bisa. Tentu saja aku sangat berterimakasih dengan apa yang ia lakukan padaku. “Pastilah tuan memiliki t...