Castillo del Morro
Oleh : Jailani Ansera Sebelum berangkat dengan kapal menuju Miami, bangunan terakhir yang dilihat oleh Mary ketika meninggalkan Havana adalah sebuah mercusuar. Bangunan tinggi bewarna abu-abu yang suram, Faro del Castillo del Morro [1] , begitulah orang Kuba menyebut nama tempat tersebut. Seingat Mary, ia pernah melihat kastil yang sama persis di pesisir California beberapa waktu lalu. Akan tetapi, ia lupa tepatnya dimana dan kapan persisnya. Seolah-olah kenangan itu tidak pernah terjadi sama sekali. Kapal yang mereka layari menembus lautan yang cukup luas. Ombak besar beserta badai menghantam kapal sehingga terombang ambing. Semua orang terpana, menangis, dan terperangah. Beberapa lagi memaki dan banyak pula melapalkan doa pada tuhan. Dalam keriuhan itu, ombak yang paling besar datang seperti benteng perang. Cukup satu kali sapu, kapal itu terbalik bagai debu yang disiuh angin sore. Semua orang terjatuh dan tenggelam kecuali Mary beserta seorang laki-laki. Ia tidak kenal...