Jenis-jenis Hutan dan Penyebarannya di Berbagai Belahan Dunia

 

Pohon akan tumbuh di manapun asalkan ada cukup hujan dan musim panas yang cukup hangat. Jika keadaan lingkungan memungkinkan, banyak pohon yang akan tumbuh berdekatan satu sama lain, kemudian membentuk hutan. Di lingkungan yang kering, hutan tidak bisa terbentuk, namun sejumlah pohon bisa tumbuh subur di sekeliling oase ataupun sepanjang sungai.

 


Hutan Hujan Tropis

 

Hutan Hujan adalah hutan yang ada di kawasan tropis, yaitu zona di sekeliling khatulistiwa. Di kawasan ini musim terbagi menjadi dua yaitu musim penghujan dan musim kering. Iklimnya seringkali lembab dan hutan daerah tropis akan mendapatkan sinar matahri sepanjang tahun dan emmiliki curah hujan yang tinggi. Hutan tropis tersebar di kawasan Amerika Selatan, Afrika, Asia Tenggara, dan Indonesia. Hutan Hujan Tropis yang paling tua berada di Pulau Klaimantan, sedangkan yang paling muda adalah Hutan Hujan Tropis di Benua Afrika.

 

Hutan Hujan Tropis keberadaanya snagat penting bagi keseimbangan iklim di dunia. Hutan ini melepaskan banyak oksigen akibat dari fotosintesis yang krusial bagi keberlansungan hidup hewan dan manusia. Selain itu hutan hujan tropis juga kaya akan keberagaman hayati. Banyak hewan dan tumbuhan yang dapat di temukan di kawasan ini. Buah-buahan yang bisa dimakan juga banyak terdapat di daerah tropis seperti kelapa, cokelat, pepaya, nenas, dan kopi yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Di beberapa kawasan, sebagaimana yang dapat dikumpai di Kepulauan Natuna, Indonesia terdapat juga rempah-rempah seperti lada, pala, cengkeh, dan kayu manis yang berguna sebagai bumbu penyedap makanan.

 

Di kawasan afrika, Hutan Hujan Tropis terlihat lebih kecil dan jarang bila dibandingkan dengan kawasan Amerika Selatan dan Asia Tenggara. Hal ini karena kawasan Afrika lebih kering dibandingkan tempat lainnya. Saat ini keberadaan Hutan Hujan Tropis sangat terancam akibat kebakaran hutan, hama, dan aktivitas manusia yang melakukan penebangan ilegal.



 

Hutan Konifer Daerah Utara

 

Hutan konifer daerah utara terbentang melintasi Amerika Utara, Eropa Utara, dan Rusia. Hutan tersebut dikenal dengan hutan boreal. Diambil dari nama Dewa Yunani Angin Utara yang bernama Boreas. Hutan konifer terbentuk akibat musim dingin yang panjang dan musim panas yang pendek. Musim tersebut mengakibatkan pertumbuhan pohon menjadi singkat dan lamban karena kekurangan cahaya matahari. Semakin ke utara, kepadatan hutan akan semakin berkurang karena cuaca yang sangat dingin sangat sulit bagi pohon untuk tumbuh

 

Hutan Konifer beradaptasi dengan baik terhadap lingkungan yang kekurangan cahaya. Dedaunan pohon selalu hijau sehingga memungkinkan untuk berfotosintesis di tempat yang kekuragan cahaya matahari. Lantai hutan konifer biasanya gelap karena pepohonan pinus akan membentuk tajuk hutan demin mendapatkan cahaya yang cukup.

 

Beberapa vegtasi yang tumbuh di kawasan hutan konifer adalah pohon pinus yang penyebarannya sangat luas meliputi Skotlandia, Skandinavia, Rusia, dan Canada. Daun pohon pinus biasanya berbentuk kecil seperti jarum. Tumbuhan ini juga bisa hidup di kawasan tropis yang berada di daerah penggunungan. Selain itu hutan konifer juga menjadi habitat bagi pohon birch, spruce, dan mapple. Serigala adalah hewan liar yang sering dijumpai di hutan ini. Saat ini hutan konifer mengalami kerusakan akibat aktivitas industri yang melepaskan polusi ke udara seperti oksida belerang dan nitrogen. Akibatnya terjadilah hujan asam yang membahayakan habitat hutan.

 


Hutan Daerah Beriklim Sedang

 

Hutan Daerah Beriklim Sedang atau dikenal dengan hutan meranggas ini dapat dijumpai di Amerika Utara, Eropa, dan Asia Timur. Hutan-hutan itu tersusun dari pepohonan yang berdaun lebar meranggas, yang meluruhkan daunnya pada musim gugur dan melewati musim dingin tanpa daun sama sekali. Di kawasan ini, musim panas terasa hangat dan nyaman, akan tetapi pada musim dingin udara bisa berada di bawah titik beku. Hutan beriklim sedang menutupi sekitar 15 persen permukaan bumi.

 

Hutan beriklim sedang mempunyai tiga lapisan. Bagian teratas disebut kanopi, yaitu cabang-cabang berdaun. Di bawahnya tingkat adalah tingkat bawah, terdiri dari pohon muda, perdu, dan semak belukar. Terakihr ialah lantai hutan yang terdiri atas rerumputan.

 

Penyebaran hutan beriklim sedang di Amerika Utara lebih kaya dibandingkan dengan penyebaran di Eropa. Hal ini disebabkan karena pada zaman es, hutan di kedua benua itu terdorong ke arah selatan, tetapi Amerika Utara tidak memiliki jajaran penggunungan dingin untuk menghenttikan penggerakkan mereka ke arah utara.

 

Vegetasi yang memenuhi hutan beriklim sedang adalah baswood, walnut, mapel, pohon ek, elm, dan masih banyak lagi. Di kawasan rendah di dekat sungai menjadi habitat bagi berang-berang yang membangun sarang di sana. Burung bangau abu-abu biasanya juga menangkap anak ikan di kawasan sungai yang ada di Eropa Utara. Keberadaan hutan beriklim sedang mengalami keterancaman karena aktivitas pembangunan yang sering terjadi di kawasan ini. Pembangunan perumahan dan kota mengakibatkan berkurangnya jumlah hutan yang ada.

 


Hutan Evergreen Campuran

Hutan Evergreen Campuran adalah hutan yang menjadi perpaduan antara hutan konifer dan hutan beriklim sedang. Hutan ini tersebar di kawasan Amerika Selatan, Amerika Utara, Miditerania, Selandia Baru, dan Asutralia.  Beberapa pohon tinggi di dunia tumbuh di Hutan Evergreen Campuran seperti pohon kauris di Selandia Baru yang bisa mencapai 75 meter.

 

Di kawasan Australia Teggara dan Pulau Tasmanisa terdapat banyak eukaliptus, beech selatan, dan berbagai tanaman yang tidak umum lainnya. Beech selatan adalah sisa terakhir dari jenis hutan yang dulu menutupi Antartika. Beberapa hewan yang dapat ditemui di kawasan Hutan Evegreen Campuran adalah koala, burung raja udang, dan kookaburra. Paku-pakuan adalah tumbuhan yang banyak menghiasi kawasan ini dan dapat dijumpai di Selandia Baru yang memiliki iklam yang sejuk dan lembab. Hampir setiap dasar hutan ini ditumbuhi dengan lumut sejati dan lumut hati.

 

Di Amerika Selatan, Hutan Evergreen Campuran tumbuh subur dekat lereng Penggunungan Andes di Chile dan Argentina bagian barat. Lereng sebelah barat yang menghadap ke Samudera Fasifik selalu basah akibat kabut dan hujan. Sedangkan hutan di sebelah timur Penggunungan Andes lebih kering.

 

Hutan Evergreen Campuran tumbuh subur di tanah berpasir beriklim kering di daerah Mediterania. Di lereng perbukitan biasanya tumbuh cypress Italia, pinus laut yang tinggi, ataupun pinus batu yang khas di daerah tersebut. Di bawah pinus tersebut biasanya akan tumbuh perdu yang subur.

 


Hutan Penggunungan

 

Hutan penggunungan disebut juga dengan Hutan Montane dan terbagi menjadi dua bagian yaitu hutan penggunungan atas dan hutan penggunungan bawah. Hutan penggunungan atas memiliki ciri daun yang kecil dan tahan terhadap suhu yang dingin, sedangkan hutan penggunungan bawah memiliki daun yang lebih lebar.

 

Di daerah penggunungan, hujan salju berat terus berlansung dari musim gugur hingga ke musim panas. Di puncak-puncak, salju bahkan menutupi gutung setahun penuh.  Di bagian atas penggunungan, tingkat sinar ultraviolet yang tinggi dari sinar matahari membuat tumbuhan menjadi lebih kerdil.

 

Hutan penggunungan dapat dijumpai di kawasan penggunungan besar seperti Penggunungan Himalaya yang ada di Asia Selatan ataupun Penggunungan Rocky di amerika Utara.  Tanaman yang dapat dijumpai di kawasan ini adalah cemara, pinus, birch himalaya, dan magnolia yang tahan terhadap suhu dingin.

 

Sumber Bacaan:

 

Greenaway, Theresa. 1997. A Dorling Kindersley Book Trees. London: Dorling Kindersley

Komentar

Postingan populer dari blog ini

3 Pendekatan Memahami Teknologi : Perkembangan Teknologi Informasi dan Pola Interaksi Remaja Masa Kini

Mengunjungi Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta dalam Memaknai Nasionalisme

PENGGOLONGAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI DAN SALURAN DAN MEDIA KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI