Menatapmu Itu
Oleh: @jailaniansera Pexels /Akshar Dave “Aku telah memperhatikanya big lama, semenjak bekerja di sini , kau selalu menunduk . Apa salahku ?” Tanya Reva , bosku yang ramah di kantor secara terus terang . Dari namanya semua orang tahu bahwa ia lelaki , akan tetapi akan aku tambahkan bahwa ia lelaki sempurna . Wajahnya tampan, orangnya baik , penyayang , pintar , humoris , berkarisma , dan selalu rapi . Dan juga lihat matanya itu , berkilauan jernih seperti kolam tak disapu angin . Tenang. “Ah, apa ?” Aku salah tingkah . Oh, jangan menatap wajahnya , lebih lagi matanya . Batinku sambil memohon . “ Lebih baik berterus terang , daripada kita harus bekerjasama dengan suasana canggung seperti ini !” katanya tegas , akan tetapi sopan . Mata kami bertemu , lalu aku menunduk . “ Berjanjilah , apa yang aku katakan ini tidak mengubah apa - apa !” Ia hanya diam sambil menarikku ke pojokan . Sepi. Hanya...