PENGGOLONGAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI DAN SALURAN DAN MEDIA KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
PENGGOLONGAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Connection
komunikasi merupakan sistem aliran yang berhubungan dan membangkitkan kinerja
antara bagian dalam organisasi sehingga menghasilkan sebuah sinergi (Redi
Panuju, 2001:1-2)
Komunikasilah
yang memungkinkan orang untuk berorganisasi, yaitu memungkinkan orang untuk mengkoordinir
kegiatan mereka untuk mencapai tujuan bersama, komunikasi itu tidak sebatas
menyampaikan informasi atau mentransfer makna saja, tetapi individu membentuk
dan mengembangkan makna mengenai apa yang terjadi sekitar mereka melalui
pertukaran simbol.
hbr.org
5
Penggolongan Komunikasi
1.
Komunikasi Lisan dan Tertulis
2.
Komunikasi Verbal dan Non verbal
3.
Komunikasi Ke Atas, Ke Bawah, dan Ke Samping
4.
Komunikasi Formal dan Informal
5.
Komunikasi Satu Arah dan Dua Arah
1. Komunikasi Lisan dan Tertulis
Dasar pemilihan
Komunikasi lisan dan tertulis ini adalah bentuk pesan yang disampaikan.
Sebagian besar, manusia berkomunikasi terjadi dengan cara ini. Banyak faktor
yang menentukan pemilihan di antara dua bentuk komunikasi ini dalam situasi
tertentu. Permasalahan ketepatan waktu,
biaya, keterampilan komunikasi, freferensi pribadi, sumber-sumber, dan kriteria
lain menjadi petimbangan apakah komunikasi akan dilakukan secara lisan atau
tertulis.
2. Komunikasi Verbal dan Non Verbal
Jika dua orang
sedang berkomunikasi, maka perasaaan dan gagasan akan dikomunikasikan pada
lawan bicara, informasi perasaan ini akan disampaikan dalam bentuk lisan dan
bagaimana mengatakanya. Arti kata atau kalimat dapat diperjelaskan dengan
kata-kata dan suara yang merangkai kata-kata tersebut merupakan bagian dari
komunikasi verbal. Di sisi lain, perasaan yang ingin disampaikan juga dapat
diutarakan dengan bahasa tubuh (Body Language). Gerakan tubuh ini
dapat saja berupa gerakan mata, hentakan kaki, tersenyum, gerakan isyarat,
ataupun keseluruhan dari gerak badan.
3. Komunikasi ke Bawah, ke Atas, ke Samping
Penggolongan
komunikasi ini didasarkan pada aliran pesan-pesan dan informasi dalam suatu
organisasi.
Komunikasi ke Bawah
Aliran
Komunikasi ke bawah mengalir dari tingkatan manejemen puncak ke menengah dan ke
bawah. Lalu sampai pada operasional. Fungsi komunikasi ke bawah adalah
pengarahan, perintah, indoktrinasi, inspirasi, dan evaluasi. Perintah ataupun
intruksi biasanyya lebih spesifik karena
dinterpetasikan pada tingkatan manajemen yang lebih rendah.
Komunikasi ke Atas
Aliran
Komunikasi ke atas dari hiraki wewenang yang lebih rendah ke tingkatan
manajemen yang lebih tinggi dan mengalir di sepanjang rantai komando. Fungsi
utamanya adalah untuk memperoleh informasi kegiatan, keputusan, dan pelaksanaan
kerja anggota organisasi.
Komunikasi ke Samping
Disebut juga
dengan lateral communication, yaitu terjadi antara dua pejabat
atauapun pihak yang berada di tingkatan hiraki yang sama. Meskipun sangat penting
perasaan komunikasi ke samping ini dalam organisasi, tetapi relatif sering kali
diabaikan dalam literature ataupun buku teks manajemen. Namun, pada
dewasa ini banyak aliran bisnis mengungkapkan bahwa komunikasi ke samping
merupakan jenis komunikasi yang paling praktis. Media yang banyak digunakan
dalam komunikasi ini adalah tatapan muka, melalui telpon, memo dan lain-lain.
4. Komunikasi Formal dan Informal
Dasar penggolongan
ini adalah tatakrama, gaya, dan pola aliran informasi dalam organisasi ataupun
perusahaan. Komunikasi formal merupakan proses komunikasi yang terjadi
mengikuti aliran hubungan formal yang tergambar dalam susunan ataupun aliran
komunikasi, sedangkan komunikasi informal terjadi melaluli aluran kepentingan
dan kehendak pribadi anggota organisasi tersebut.
Komunikasi Formal
Dalam
menggunakan komunikasi formal ini, sangat penting untuk memperhatikan komunikasi
ke atas dan komunikasi ke samping. Hal ini dapat membuat komunikasi terasa
menyenangkan dalam manajemen. Komunikasi ke samping yang terjadi di antara
kariyawan yang memiliki tingkat hiraki yang sama, mempunyai peranan penting dalam
mengkoordinasikan kegiatan mereka dan membantu interaksi di antara mereka dalam
pelaksanaan tugas pekerjaan.
Miftah Thoha (1983) lebih memperjelas, bahwa proses
komunikasi hakikatnya terdiri atas tiga dimensi, yaitu;
a.
Dimensi vertikal, yaitu komunikasi dari atas ke bawah dan
sebaliknya, bawah ke atas.
b.
Dimensi horizontal, yakni pengiriman dan penerimaan
informasi dilakukan berbagai pejabat yang memiliki kedudukan sama dalam
organisasi tersebut.
c.
Dimensi luar organisasi, pernyataan ini timbul
berangkat dari pernyataan bahwa organisasi
tidak bisa berdiri sendiri, tapi juga merupakan bagian dari
lingkunganya.
Komunikasi Informal
Komunikasi
informal terjadi pada karyawan dalam suatu organisasi yang bergerak bebas.
Terlepas dari fungsi dan wewenang jabatan yang dimiliki oleh anggota organisasi
ataupun perusahaan tersebut. Komunikasi informal ini merupakan perwujudan dari
manusia yang ingin bersosialisasi (bergaul) terhadap manusia lainya. Meskipun
komunikasi yang dilakukan secara bebas, namun komunikasi informal memiliki
peran sangat penting karena menyebar ke seluruh bagian dalam organisasi tanpa
memperhatikan sturktur dan saluran komunikasi formal.
5. Komunikasi Satu Arah dan Dua Arah
Komunikasi Satu
Arah
Jenis komunikas
satu arah ini menghilangkan kesempatan untuk memperoleh penjelasan dan konfirmasi.
Jenis komunikasi ini hanya menekankan pada penyampaian pesan. Hanya saja, dalam
penyampaianya komunikasi satu arah ini lebih menghemat biaya dan waktu yang digunakan
relatif sedikit.
Komunikasi Dua
Arah
Komunikasi dua
arah mempunyai sistem umpan balik yang terpasang tetap di dalamnya. Yang
memungkinkan komunikator untuk mendapatkan umpan balik dari pesan ataupun informasi
yang telah disampaikanya. Kerugian dari komunikasi dua arah adalah lambat dan
memakan banyak waktu, dan kurang efisien karena memberikan kepuasan berlebih
terhadap komunikan untuk memahami pesan yang diterima sepenuhnya.
SALURAN DAN MEDIA KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
isao.org
Saluran dan Media Komunikasi Tertulis
1. Saluran dan Media Komunikasi Ke Bawah
Tertulis
Saluran dan Media komunikasi dapat bersifat
formal dan informal ataupun secara tertulis dan tidak tertulis, contoh-contoh
dari saluran komunikasi secara tertulis adalah:
a. Deskripsi jabatan dan pedoman
prosedur kerja, berisi mengenai tugas-tugas yang harus dikerjakan
karyawan dan informasi lainya.
b. Buku pedoman, diberikan guna
menginformasikan pedoman terhadap karyawan mengenai aturan dan nilai-nilai
dalam organisasi.
c. Majalah dan Bulletin, untuk mengakrabkan
anggota organisasi yang berisi mengenai keluarga karyawan dan lain-lain.
d. Memo dan Instruksi Tertulis,
dapat berisi suara rencana perusahaan ataupun catatan harian saja yang dapat
diketik ataupun hanya tulisan tangan.
e. Papan Pengumuman dan Poster,
untuk sasaran karyawan yang berjumlah besar dan menyangkut pada kepentingan
sebagian besar karyawan.
f. Laporan Tahunan yang Dipublikasikan,
berisi mengenai aktivitas perusahaan, informasi, pengembangan produk terbaru, laporan
keuangan, dan lainya.
g. Surat yang Dimasukan ke Dalam
Amplop Gaji dan Upah, agar pesan tersebut
dipastikan sampai pada karyawan.
h. Surat yang Dikirimkan Lansung,
terutama digunakan perusahaan untuk menyampaikan pesan yang penting terhadap
karyawan part-time.
2. Saluran dan Media Komunikasi ke
Atas-Tertulis
a. Kotak Saran, manajemen dapat memberi
jawaban dari komentar, saran, ataupun keluhan dari anggota organisasi tingkatan
bawah dalam hiraki manajemen. Kelemahanya adalah jawaban yang diberikan mugkin
tidak dapat dijawab secara lansung.
b. Program Saran (Suggestion Program),
banyak digunakan untuk mendorong operasional yang lebih luas dan penting
dibandingkan kotak saran.
c. Grievance Procedure, berupa formulir
yang dapat diisi oleh karyawan mengenai keluhan, saran, dan lainya.
d. Survei Semangat Kerja dan Sikap,
sangat bermanfaat bagi perusahan yang ingin mengintrodusir perubahan-perubahan
tertentu.
e. mekanisme Penyusunan Anggaran,
biasanya diusulkan oleh kepala depertemen yang nanti akan dilihat oleh hiraki
lebih tinggi dalam manajemerial.
3. Saluran dan Media Komunikasi Ke Samping-Tertulis
Mekanisme penyusunan
anggaran di atas juga dapat diterapkan dalam organisasi ini, selain itu juga dapat
menggunakan memo antar departemen.
Saluran dan Media Komunikasi Lisan
mckinsey.com
1. Saluran dan Media Komunikasi Ke Bawah-Lisan
a. Pembicaraan lewat telepon
b. Komunikasi lansung, dengan tatap muka
c. Panitia (Committee)
2. Saluran dan Media Komunikasi Ke Atas-Lisan
a. Wawancara pemutusan hubungan kerja,
dilakukan pada karyawan yang akan meninggalkan perusahaan ataupun organisasi.
b. Kebijaksanaan pintu teribuka, secara konsekwen
pimpinan akan memberi kesempatan dan kebebasan anggota untuk menemuinya.
3. Saluran dan MediaKomunikasi Ke
Samping-Lisan
Dapat menggunakan
telepon antara panitia dan konferensi yang memiliki tingkat hiraki sejajar
dalam manajemen. Kebanyakan menggunakan pendekatan individual dalam melakukan
komunikasi tersebut.
Komentar
Posting Komentar