Komunikasi Antar Budaya : Persepsi Orang Jawa Terhadap Cara Makan Orang Melayu



Latar Belakang Masalah

 Setiap daerah dan suku memiliki kebudayan-kebudayaan tersendiri yang menjadi ciri khas dari daerah tersebut. Dengan keberagaman kebudayaan itu lah, sebaiknya kita saling memahami dan mengenal antara satu dan yang lainya. Sehingga dengan memahami orang lain yang berbeda budaya  kita dapat dikatakan cerdas secara sosial.1
   Jawa dan melayu merupakan dua suku yang menjadi bagian dari keberagaman suku dan etnis di Indonesia yang jumlahnya ratusan. Kebudua suku ini pastilah memiliki tradisi-taradisi ataupun kebiasaan-kebiasaan yang nantinya akan membentuk suatu kebudayaan. Hal inlah ingin pemukalah kaji, mengenai bagaimana persepsi suku-terutama suku Jawa yang dikenal dengan budaya sopan santunya- terhadap suku melayu. Pengkajian ini di lihat dari segi tata cara makan, atau dikenal dengan table of manner.

Baca juga: Pendalaman Komunikasi Lintas Budaya dan Agama dalam Mewujudkan Perdamaian Indonesia
   
raisingchildren.net.au

Rumusan Masalah


       Dari latar belakang di atas, maka dapat diambil permasalahanya adalah;
Bagaimana Persepsi Orang Jawa Jogja terhadap cara makan orang melayu?

Pembahasan

    Perbedaanlatar belakang budaya dapat menimbulkan persepsi yang berbeda pula terhadap sesuatu pemikiran, budaya, ataupun sikap budaya lainya. Termasuk dalam urusan makanpun, suatu kebudayaan dapat mempengaruhi seorang individu dalam mempersepsikan cara ataupun adab makan tersebut.

    Salah satu kebudayaan yang dikenal luas memiliki nilai sopan santun yang tinggi, termasuk dalam urusan table of manner adalah kebudayaan Jawa. Sehingga kali ini, penulis akan memfokuskan kajian pada persepsi orang Jawa terhadap cara makan orang melayu.

    Beberapa hal yang harus diperhatikan tentang cara makan orang jawa adalah dari permasalahan membuka mulut ketika akan mengunnyah makanan. Dalam pandangan orang-orang Jawa, kita sebaiknya tidak membuka mulut secara lebar dalam mengunyah makanan, karena hal ini dianggap kurang sopan. Sebaliknya, kebiasaan orang melayu adalah membuka mulut selebar-lebarnya sehingga dapat menikmati makanan tersebut secara leluasa. Orang-orang Jawa yang terbiasa dengan membuka sedikit saja bagian mulutnya saat mengunyah makanan akan mempersepsikan orang Melayu kurang sopan terhadap mengunyah makanan. Hal ini dinilai kurang etis untuk disaksikan oleh orang lain.

    Selain dalam hal mengunyah makanan, perbedaan lain yang dapat menimbulkan perbedaan persepsi orang Jawa terhadap cara makan orang melayu adalah permasalahan barang terakhir yang tersisa di mangkuk atau piring saat menyantapnya secara bersama-sama. Orang jawa akan cenderung membiarkan makanan terakhir itu tersisa hingga akhir perjamuaan. Begitu juga dengan adat makan orang Bugis. Sedangkan pada orang Melayu, makanan yang ada dan disajikan oleh yang menghidangkan makanan itu lebih baik untuk dihabiskan. Maka orang Jawa akan mempersepsikan bahwa orang melayu terlihat rakus, karena serasa tidak cukup makanan, sedangkan orang Melayu meanggap menghabiskan makanan merupakan penghormatan pada tamu dan takut-takut juga mumbazir.

    Terakhir, kebiasaan orang jawa dalam menikmati makanan adalah permasalahan perletakan sendok di atas piring. Orang-oarang Jawa mempunyai kebiasaan meletakan trelungkup sendok yang telah digunakan untuk makan di atas piring yang kosong. Hal ini, menandakan bahwa orang yang menikmati masakan tersebut merasa puas dengan msakan yang dihidangkan. Sednagkan, pada kebudayaan Melayu hal ini tidak terlalu diperatikan. Mereka bisa saja meletakan sendok yang baru digunakan secara terlantang ataupun terlungkup. Sehingga, kadang-kadang orang Jawa yang belum terlampau mengerti permasalahan budaya Melayu akan menaggap bahwa orang-orang Melayu tidak bersikap sopan. Karena orang Jawa mempersepsikan oarng Melayu tidak mensyukuri hidangan yang ada.

Kesimpulan

    Perbedaankebudayaan terhadap sesutu akan menyebabkan persepsi yang berlaianan pula terhadap suatu kebudayaan yang lain, termasuk juga dalam hal menyantap makanan.  Seperti yang telah ditunjukan oleh suku Jawa yang mempersepsikan tata cara makan orang melayu.

Daftar Pustaka


Daftar Buku
Mulyana, Deddy. 2008. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Cetakan XII. Bandung: Rosda.
Zaini, Hisyam dkk. 2015. Sukses Belajar di Pengguruan Tinggi. Yogyakarta: Center For Teaching  Staff Development UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Hal, 79-95

            Daftar Website
www.kompasiana.com. Gaya Makan Orang Sumatera VS Jawa.



1. Baca Hisyam Zaini dkk, Sukses Belajar di Pengguruan Tinggi, (Yogyakarta: CTSD UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta), hal. 79

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengunjungi Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta dalam Memaknai Nasionalisme

3 Pendekatan Memahami Teknologi : Perkembangan Teknologi Informasi dan Pola Interaksi Remaja Masa Kini

PENGGOLONGAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI DAN SALURAN DAN MEDIA KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI