Postingan

Castillo del Morro

Gambar
Oleh : Jailani Ansera Sebelum berangkat dengan kapal menuju Miami, bangunan terakhir yang dilihat oleh Mary ketika meninggalkan Havana adalah sebuah mercusuar. Bangunan tinggi bewarna abu-abu yang suram, Faro del Castillo del Morro [1] , begitulah orang Kuba menyebut nama tempat tersebut. Seingat Mary, ia pernah melihat kastil yang sama persis di pesisir California beberapa waktu lalu. Akan tetapi, ia lupa tepatnya dimana dan kapan persisnya. Seolah-olah kenangan itu tidak pernah terjadi sama sekali. Kapal yang mereka layari menembus lautan yang cukup luas. Ombak besar beserta badai menghantam kapal sehingga terombang ambing. Semua orang terpana, menangis, dan terperangah. Beberapa lagi memaki dan banyak pula melapalkan doa pada tuhan. Dalam keriuhan itu, ombak yang paling besar datang seperti benteng perang. Cukup satu kali sapu, kapal itu terbalik bagai debu yang disiuh angin sore. Semua orang terjatuh dan tenggelam kecuali Mary beserta seorang laki-laki. Ia tidak kenal

Cerita Mini : Suara Berisik

Gambar
Oleh : Jailani Ansera Bu Romah, seorang janda tua yang terkenal sangat galak memiliki seorang anak bujang yang sedang merantau. Malangnya, ketika hendak pulang ke desa kecil pinggir laut itu, perahu yang ditumpangi anak tersebut menghilang entah ke mana. Sudah lebih sebulan lamanya kabar kehilangan anaknya tersebut datang sehingga esok ia mau tak mau mengadakan acara empat puluh hari anaknya. Orang-orang kampung percaya bahwa perahu yang ditumpangi Kumang pastilah terbalik kena badai. Sedangkan orang-orang di dalamnya tenggelam ke laut, buruknya lagi telah menjadi santapan ikan hiu. Setiap mendengar cerita seperti itu, tentu saja Romah tidak henti-hentinya mengumpat. “Allah, hamba mohon, kembalikan Kumang. Ia satu-satunya anak yang hamba punya.” Lirih Romah di malam hari yang sepi dalam kamarnya. Tidak ada suara siapa-siapa kecuali deru ombak dan angin bersiuh yang datang dari laut menghantam pantai di belakang rumah. Sedangkan ruang tamu terdapat beberapa kerabat

Hartono, Sosok Abdi Dalem Youtuber

Gambar
Oleh: Azizah Siapa sangka seorang abdi dalem muda yang bertugas memimpin doa ziarah rupanya juga seorang pemusik. Muhammad Hartono yang merupakan pecinta musik Keroncong ini bahkan memiliki channel Youtube. Baginya, menjadi abdi dalem bukan batasan untuk mengembangkan hobi di dunia musik. Menurutnya juga, menjadi abdi dalem adalah bagian dari kontribusinya dalam melestarikan budaya dan menjadi teladan bagi generasi milenial. Melalui channel Youtube, ia ingin menyampaikan keseharian sebagai abdi dalem dan pemusik. Bagaimana awalnya Mas Hartono bisa menjadi abdi dalem? ytimg.com Belum lama ini hati saya baru terketuk untuk menjadi abdi dalem, baru tahun 2013 lalu. Padahal orangtua sudah menyarankan sejak dahulu agar saya meneruskan untuk menjadi abdi dalem seperti Si mbah. Karena keluarga saya menempati Sultan Ground atau disebut tanah Magersari, maka kuncinya untuk tetap diberi hak tinggal adalah dengan mengabdi ke Keraton. Sehingga turun temurun keluarga kam

Keindahan Kota Gede : Menelusuri Kota Budaya Yogyakarta

Gambar
Oleh: Ulfah Solihat Langit mendung hampir gerimis saat saya dan beberapa orang dalam kelompok kecil menyusuri Kotagede . Sebuah kota yang kental dengan iklim Jawa dan tradisi masa lalu. Tak hanya dalam lingkungan Keraton Mataram namun juga hampir di seluruh jalanan dan pelosok kotanya. Seperti wilayah selatan Kotagede yang sedang saya susuri ini, daerah sekitar Kampung Dalem dan alun-alun, suasana magis dan sakral masih terlihat pekat. Dalam perjalanan, saya berjumpa dengan tembok benteng tebal, pohon beringin tua, bangunan joglo yang berusia ratusan tahun dan satu benteng jebolan Raden Rangga. Benteng ini merupakan bagian tembok Cepuri, sisi utara yang secara fisik terbuka sebesar ukuran manusia. Tak disangka ternyata menurut sejarah, benteng ini dahulu kala merupakan ulah Raden Rangga yang ingin mengalahkan kesaktian ayahnya namun gagal. Raden Rangga yang merasa malu atas kegagalannya, kemudia berniat kabur dari keraton dengan membenturkan dirinya ke benteng keraton. Maka d

Agenda Setting and Ecology Media Teori dalam Film All the President’s Men

Gambar
1.1   Latar Belakang The New York Times     Film merupakan salah satu bagian dari media massa. Dengan film, penyebaran informasi dapat dilakukan oleh sekelmpok orang terhadap publik yang dapat menimbulkan perubahan sikap maupun perilakun terhadap komunikan.    Diskusi mengenai film, biasanya akan syarat dengan pembahasan mengani teori-teori media massa yaitu Cultural Studies, Cultivasion Analysis, maupun Uses and Gratification Theory . Namun, dalam Film All the President’s Men menulis tidak menggunakan teori yang disebutkan diatas. Penulis lebih memilih teori agenda setting dan ecology media.    Alasan pertama atas sikap penulis adalah asumsi bahwa kita tidak sedang dalam membahas efek film terhadp publik, namun lebih kepada jurnalisme dalam film All the President’s Men sendiri. Film yang mengisahkan tentang salah satu harian terkenal Amerika Serikat, yaitu The Washington Post dan dua orang wartawan mereka. Sehingga film ini mungkin tidak berfokus pada penghancuran bud

Nawu Sendang Selirang : Generasi Muda Perlu Melestarikan Tradisi

Gambar
Oleh: Agus Sanjaya Nawu Sendang Selirang, merupakan salah satu tradisi yang hingga kini masih dilestarikan di Kotagede. Tradisi ini merupakan hajatan orang-orang Kotagede yang melibatkan  segenap lapisan masyarakat setempat. Laki-laki dan perempuan, tua-muda, miskin-kaya, semua turut bekerjasama mengambil bagian. Nawu Sendang Selirang sendiri merupakan ritual membersihkan kolam besar atau sendang dalam istilah Jawa. Berlangsung pada bulan Jumadil Akhir kalender Jawa. apydtour.blogspot.com Prosesi dimulai dengan tahapan persiapan ubo rampe (sesajen) yang dilaksanakan di Komplek Abdi Dalem yang berada di Komplek Pasarean Mataram. Keesokan harinya, pagi hari sekitar pukul sembilan, dilanjutkan dengan rangkai acara kirab menuju halaman Masjid Gede Mataram. Seusai kirab, dilakukan prosesi penyerahan siwur atau gayung pada petugas penguras sendang. Saat abdi dalem menguras sendang inilah, di halaman masjid diselenggarakan acara rayahan atau berebut penganan berupa j