Apa yang Ia Pikirkan?


revac/pexels


Menurutmu apa yang terjadi ketika dua orang pendiam bertemu di sebuah oplet. Ku pikir juga begitu, tidak ada yang akan terjadi. Hanya diam, seperti yang aku dan wanita tua itu rasakan saat ini. Sambil membunyikan musik dan memakai earphone ke telinga, aku menebak-nebak, Apa yang wanita ini pikirkan tentangku? Cewek yang manja? Sombong? Anti sosial? Ah, ku rasa aku tidak adil berpikir tentang dirinya meskipun wajah wanita itu terlihat tidak begitu menyenangkan. Wajahnya masam dan kurang bersahabat. Aku pun menampilkan wajah yang sama.

Aku tersenyum.

Wanita tua itu tersenyum. Oh, Tuhan, senyuman itu teramat manis dan tulus.

Kemudian kami saling mengalihkan pandangan. Aku merasa malu pada senyumanya. Akan tetapi aku tidak tahu mengapa ia mengalihkan pandangan dari wajahku. Mungkin ia sedang tertawa saat ini. Ia mungkin saja, karena wanita tua itu sempat memperhatikan gigi ompongku sekilas. Ah, ia memang tidak dapat menjaga perasaan orang.

Lalu ia menatap lagi padaku. Kembali tersenyum.

“Sial,” gumamku. “ia ingin memperhatikan apa lagi. Mataku yang bengkak ini, kah?” pikirku sambil menunduk dan berusaha menutup mataku agar tidak diperhatikan olehnya.

Saat ini lebih baik aku berpura-pura sedang fokus mendengarkan musik saja.

Meskipun begitu aku kembali menoleh ke arahnya. Oh tidak, lihat wanita tua itu! Sekarang ia menyapu pipinya yang mulus sambil tersenyum. Aku yakin ia sekarang mentertawai jerawatku yang begitu menonjol. Sungguh aku membenci sikapnya, ingin rasanya aku berteriak dan memaki wanita itu sekarang juga. Akan tetapi syukurlah tidak sempat aku lakukan karena ia sudah sampai ke tujuan.

Si sopir menatap ke arahku ketika wanita itu hendak turun. “Anda mesti meminta maaf padanya!”

“Apa?” tanyaku heran.

“Minta maaflah pada ibu ini!”

“Aku tidak melakukan apa-apa!” balasku dengan raut tersinggung.

Si sopir menggeleng. “Seharusnya orang-orang bersikap adil, bahkan dalam pikiran!” dengusnya dengan wajah masam.

Aku pun memandangi sopir dengan wajah masam, sedangkan si ibu saat ini menutup pintu oplet sambil tersenyum. Menurutmu apa yang ibu itu pikirkan sekarang? Aku tahu, “Dasar! Gadis tak tahu sopan santun! Ibunya juga pasti tak mengajarinya etika!” Sumpah, aku membenci apa yang ia pikirkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGGOLONGAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI DAN SALURAN DAN MEDIA KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

3 Pendekatan Memahami Teknologi : Perkembangan Teknologi Informasi dan Pola Interaksi Remaja Masa Kini

Fungsi dan Kedudukan Hadis dalam Al-Qur'an